70 Tahun

Minggu, Agustus 16, 2015 Farisa Pratiwi 0 Comments

70 tahun bukan umur yang cukup tua, bukan juga umur yang cukup muda untuk negara ini. Bisa gue bilang, negara ini lagi masa "remaja". Seperti apa yang banyak orang bilang, negara ini mungkin sedang menjalani masa transisi dari remaja ke dewasa. Pembangunan dimana-mana dan ya, membuat keputusan keputusan yang lain. 

Hari ini pasti banyak banget yang ngepost di media social seberapa cinta & seberapa mereka ngebanggain Indonesia, di hari ini doang. mungkin. Nasionalisme yang kita punya sekarang bukan tentang perang, bukan tentang gimana ngusir penjajah. Gak susah, cuma jangan buang sampah sembarangan, cuma jangan ngelanggar rambu-rambu lalu lintas, cuma taat bayar pajak. Udah itu aja "cuma" nya kok. Tapi sekarang apa? Mengumbar di media social, ya i'm not blaming at all, but hell. Lo aja masih buang sampah sembarangan. Gimana negri ini mau maju sedangkan manusia-manusia, rakyat-rakyat ini mikirnya masih singkat? Maksudnya berpikir singkat yang gue maksud adalah, manusia-manusia ini mengeluh tentang banjir, manusia-manusia ini mengeluh tentang ekonomi. Tapi mereka ngga mikir itu adalah perbuatan mereka sendiri. Kalau mereka ngga buang sampah sembarangan, gimana mau banjir? Kalau mereka lebih milih beli produksi negri sendiri dan ngga milih brand-brand luar negri, pasti ekonomi Indonesia juga maju. 

Percaya kepada negri, pribadi sendiri. Indonesia harus membangun kepercayaan nya kepada "rakyat" nya. Banyak orang-orang yang hebat, orang-orang yang mampu, malah pergi keluar dari negara ini untuk mencari nafkah. Enggak, gue nggak nyalahin untuk orang yang mencari nafkah diluar. Tapi gue merasa sangat miris kenapa Indonesia tidak menghargai "Rakyat"nya. B. J. Habibie, presiden ke 3 kita, apa dia sebenarnya mau pergi dan meng"hebat"kan negara lain? Tidak, namun ia terpaksa karena Indonesia tidak menghargai karyanya, Indonesia tidak percaya akan kemampuan dirinya. Dan itu kenapa banyak keluhan di pelosok negara ini. Revolusi mental, itu yang Indonesia butuhkan. Berpikir positif.

Indonesia, satu kata berjuta makna. Satu negara berjuta suku bangsa, satu negara berjuta bahasa. Sayang, kepercayaan diri Indonesia dan manusia-manusia di dalamnya yang selalu pesimis. Manusia-manusia yang menyebutnya ini "Rakyat" kurang percaya dengan kemampuan diri mereka sendiri. Selalu mengidolakan negara lain, berkiblat ke negara lain dan akhirnya menyalahkan diri sendiri, menyalahkan negara sendiri "kenapa sih Indonesia gabisa gitu" "kenapa sih orang orang kita gabisa maju", ask yourself before you blaming like that.

"Do not ask what your country did to you, but ask your self what have you did for your country." - John F. Kennedy

Apa yang udah lo lakuin untuk negara lo ini sehingga lo bisa menghujat negara lo? Well, gue bukan orang yang bener-bener patriotisme tinggi. I do love reading about our history, i do love traveling to historical site. But if someone ask me "what have you done for your country?" i can't possibly answer "i fight for this country". What I have done is something small, something that didn't really well. But if you, if all people in this country do this something small, Indonesia will change. Jangan buang sampah semabarangan, hargai lingkungan dimana lo tinggal. Gimana bisa alam ini menghargai lo, sedangkan lo sendiri ngga menghargai alam? 

Menghargai alam,
Menghargai diri sendiri,
Berpikir positif,
Dan percaya akan kemampuan kita sendiri.

"Perjuangan ku lebih mudah karena mengusir penjajah, namun perjuangan mu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri." - Bung Karno

Salam Rakyat Indonesia!
Dirgahayu Republikku.
Jaya terus NKRI!

0 comments: